Kamis, 04 November 2010

Etika Berbicara


Etika Berbicara


Berbicara adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada manusia agar dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dengan nikmat ini Allah melebihkan manusia dari makhluq-makhluq yang lain. manusia akan dapat mengungkapkan isi hati, berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. demikian juga akan dapat lebih mudah belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuannya.
Sementara orang yang tidak dapat berbicara ( Tuna Wicara ) sulit berkomunikasi dan berinteraksi, mereka hanya dapat berbicara dengan orang-orang tertentu yang mengerti bahasa isyarat. Dalam kondisi seperti ini, orang baru merasakan betapa besar nikmat bicara. Sehingga betapa prihatinnya mereka yang dapat berbicara tetapi tidak digunakan untuk perkataan yang baik-baik saja.
Allah SWT. Berfirman :
يَآيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوُا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا
"Wahai orang-orang yang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar" ( Al-Ahzab : 70 )
Perintah Allah agar bericara yang benar, kadang manusia kurang menyadari bahwa bicara adalah nikmat dan amanat dari Allah SWT.yang mesti disyukuri. Serta sebagian dari tanda-tanda keimanan kepada Allah dan hari Akhir dan bagian dari kesempurnaan iman kepada Allah dan hari akhir
Rasulullah S.a.w bersabda :
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya berkata yang baik atau hendaknya diam.( Shahih Bukhari : 5560 )
Sebenarnya setiap muslim bukan hanya dituntut untuk memperhatikan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya, tapi juga melihat gaya bicaranya, sebab boleh jadi seseorang menolak ajakan kebaikan bukan karena muatannya, tetapi lantaran mengajaknya yang kurang baik. Oleh sebab itu, sebelum memulai bicara pikirkan manfaat dan dampaknya.
Retaknya persahabatan, perceraian, perkelaian, hingga pembunuhan seringkali berawal dari bicara. Sehingga begitu besar dampak bicara. Maka Islam perlu menggariskan beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman hidup bagi umatnya :
* Setiap muslim hendaknya selalu berusaha berbicara tentang kebaikan.
* Menghindari pembicaraan yang mengundang murka Allah.
Misalnya membuat plesetan ayat-ayat al-Qur'an dan Al-Hadits dengan tujuan tertentu.
* Menghindari perdebatan yang mengakibatkan permusuhan dan pembicaraan yang menghina dan merendahkan orang lain.
Rasulullah S.a.w. sendiri banyak mencontohkan Etika berbicara kepada para shahabat dan keluarganya."Suatu ketika seorang Arab Gunung mendatangi rumah beliau. Rasulullah S.a.w. menjamunya dengan baik dan penuh kesabaran, hingga meredam perilaku dan gaya bicaranya yang terkenal kasar. Setelah orang Arab gunung itu pulang, Aisyah bertanya : "Mengapa berlaku ramah dan baik kepada orang arab gunung yang kasar itu? "Rasulullah menjawab: "Hai Aisyah, kapan kamu melihat aku berbuat keji? Sesungguhnya sejahat-jahat manusia disisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan oleh masyarakat karena dikhawatirkan kejahatannya." ( HR. Bukhari ).
Dalam Sebuah ungkapan dikatakan:
"Jika perkataan dari perak, maka diam adalah dari emas".
Dalam kata-kata bijak dikatakan :
* "Diam itu bijaksana dan sedikit pelakunya"
* "Barang siapa diam, ia akan selamat, dan barang siapa berbicara, maka dirinya dalam bahaya".
Oleh karena itu, berpegang teguhlah dengan sikap diam, kecuali dalam hal-hal yang anda lihat baik, maka dengan demikian berbicaralah, kebaikan adalah sesuatu yang diharapkan.

by : Muhammad basir